AswajaNews – Nama Ki Ageng Ratmojo mungkin kurang dikenal dalam sejarah atau legenda yang tersebar di masyarakat.
Namun terlepas dikenal atau tidak, ia merupakan sosok yang turut andil dalam penyebaran agama Islam di Ponorogo.
Sebagai penderek setia dari Bhatoro Katong, Ki Ageng Ratmojo menjadi figur penting dalam penyebaran Islam di wilayah tenggara Ponorogo, tepatnya di Desa Grogol Kecamatan Sawoo.
Kisah ini bermula ketika Kerajaan Demak sedang pada masa kejayaan. Tepatnya di abad ke 15, seorang penderek Bhatoro Katong bermana Ki Ageng Ratmojo yang punya nama lain Ki Ageng Trembayat atau Ki Ageng Lelono mendapat tugas dari “raden” nya.
Sebagai penderek setia, ia senantiasa sendiko dawuh ketika mendapat mandat dari Bhatoro Katong untuk menyebarkan agama Islam di wilayah tenggara Ponorogo.
Dalam buku “Sabda Jalan Pulang” karya Dani Saputra, ketika Ki Ageng Ratmojo menyebarkan agama leluhur (Islam) tersebut begitu banyak rintangan dan cobaan yang harus dihadapi.
Dijelaskan juga bahwa Ki Ageng Ratmojo merupakan pelaku spiritual yang menjadikan suluk sebagai media kepasrahan.
Di lain hal, suluk juga ia jadikan lantaran untuk mendapatkan petunjuk mengenai apa yang harus dilakukan ketika menghadapi problem dalam penyebaran Islam.
Lambat tahun, ajaran Islam akhirnya mulai diterima oleh masyarakat, dan dalam perkembangan zaman akhirnya menjadikan Ki Ageng Ratmojo sebagai tokoh sentral dalam penyebaran Islam di Grogol.
Ia pun memilih menetap dan disemayamkan di tempat yang waktu itu bernama kelanan (kini menjadi Dukuh Klanan: salah satu dukuh di Desa Grogol).***