Madumongso, Jajanan Lokal Ponorogo yang Tak Pernah Absen Saat Hari Raya Idul Fitri

Aswaja News – Madumongso adalah makanan khas Ponorogo yang terbuat dari tape ketan hitam sebagai bahan dasarnya. Makanan ringan ini memiliki rasa manis dan teksturnya yang lembut. Madumongso selalu ada dan tidak pernah absen di setiap rumah warga Ponorogo dalam perayaan hari raya Idul Fitri di masyarakat Ponorogo. Tidak Lengkap rasanya jika tidak menyajikan cemilan unik berwarna pekat saat hari yang penuh kegembiraan ini.

Madumongso makanan manis dari tape ketan yang berasal dari Ponorogo ini cukup digemari oleh masyarakat lokal maupun yang mudik dari luar kota. Bahkan banyak diorder ke seluruh daerah di Indonesia.

Pada setiap momen lebaran, madumongso tak pernah absen melengkapi ragam suguhan. Kue tradisional tersebut dibentuk dengan ukuran kecil dibungkus plastik berwarna warni dengan rasa yang khas layaknya tape.

Madumongso menjadi makanan wajib disantap saat lebaran secara turun menurun. Sebagai masyarakat Ponorogo mengakui selalu membuat madumongso pada lebaran, diakuinya makanan ini karena banyak digemari saudara maupun tamu yang berkunjung kerumah dan adanya hanya saat hari raya saja.

“Makanan ini harus ada dan wajib setiap lebaran,”ungkap salah satu pemudik dari Jakarta saat dikonfirmasi Aswajanews.

Menurut Bu Sudarmi, membuat madumongso asal Gandu Mlarak menyampaikan dalam proses pembuatan madumongso untuk mendapatkan rasa yang pas dibutuhkan ketepatan dalam menentukan komposisi bahan bakunya yang terdiri atas ketan hitam, gula merah, gula pasir, dan santan.

Proses itu mulai mengukus ketan hitam, kemudian di fermentasi dari ketan hitam menjadi tape diberi ragi didiamkan selama 3 hari.

Agar menjadi madumongso, maka tape ketan harus dimasak dengan santan dan gula pasir. Untuk memasaknya butuh waktu sampai 7 jam hingga menjadi adonan yang kental kecokelatan.

“Masaknya bisa sampai 7 jam agar sampai jadi madumongso. Kemudian ketan dicampur santan dan gula diaduk sampai menjadi seperti dodol maka jadilah madumongso itu,” terangnya.

Resep madumongso yang dipertahankan ini sudah diturunkan dari orang tua. Semoga jajanan tradisional ini saat lebaran tidak hilang karena merupakan warisan dari nenek moyang masyarakat Ponorogo dibidang jajanan lokal yang harus kita lestarikan.

Berikut ini adalah bahan dan cara membuat madumongso ketan hitam.
Bahan bahan:

  • 2 kg tape ketan hitam
  • Kelapa 3 biji (ambil santannya)
  • 1 kg gula merah
  • Garam secukupnya
    Cara Membuat Madu Monggo:
  • Santan dimasak terlebih dahulu, ambil bagian yang kental dan buang air yang berwarna bening.
  • Gula merah direbus dengan 250 ml air hingga mencair.
  • Santan dan gula cair direbus jadi satu sampai mengental.
  • Masukkan tape ketan hitam, aduk selama 3 jam.
  • Angkat dari wajan, biarkan dingin.
  • Bungkus dengan plastik atau kertas minyak.

Madumongso siap di sajikan saat hari raya Idul Fitri dan menjadi jajanan favorit tamu anda. (IIM)

One thought on “Madumongso, Jajanan Lokal Ponorogo yang Tak Pernah Absen Saat Hari Raya Idul Fitri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *