Ning Nabila Munsyarihah Ajarkan Cara Mendidik Anak Untuk Melindungi Tubuhnya

Aswaja News – Maraknya kasus pelecehan seksual, hingga kini masih menjadi sorotan. Maka dalam hal ini anak harus dibekali pendidikan seksual sejak dini. Oleh karena itu, akun instagram @nawaningnusantara berinisiasi menggelar kajian yang bertema “Mendidik Anak Untuk Melindungi Tubuhnya” dalam bingkai kegiatan Sarangheyo (Sareng-Sareng Ngaji Ramadhan Yuk) pada Sabtu (23/03/2024).

Kajian tersebut diisi oleh Ning Nabila Munsyarihah selaku Direktur Penerbit Buku Anak @alalakids.id dan pengasuh Pondok Pesantren As-Sa’idiyyah 2 Bahrul Ulum Jombang.

Ning Nabila menyampaikan bahwa terdapat dua istilah yang populer di masyarakat tentang pendidikan seksual, yaitu pendidikan seksual dan tarbiyah jinsiyah.

“Tubuh merupakan hal penting, maka perlu mendidik anak untuk melindungi tubuhnya sejak dini.Apabila ada yang tersakiti, ada yang kurang, dan trauma pada tubuh itu bisa berakibat secara fisik maupun psikis “, Ungkap Ning Nabila.

Menurut Ning Nabila, anak harus diajarkan konsep dasar seperti bagaimana tubuh itu harus dilindungi, karena melindungi tubuh itu membuat seseorang terhormat.

“Maka disini peran orang tua haruslah memahami terlebih dahulu yaitu beberapa syarat bagaimana mengkondisikan agar anak bisa diajari untuk melindungi tubuhnya”, ungkapnya.

Beberapa syarat atau fondasi yang melandasi tarbiyah jinsiyah pada anak diantaranya:
Pertama, landasan tauhid yang bermakna orang tua harus mengerti landasan tauhid melalui landasan psikologi untuk mengerti perihal psikologi anak.

Kedua, orang tua harus punya pengetahuan tentang fikih dasar yang diajarkan kepada anak di usia-usia sekolah terutama berkaitan dengan aurat dan mahrom.

Ketiga, landasan akhlak dalam memperlakukan anak dengan cara memenuhi secara fisik maupun psikis. “Contohnya memberikan kasih sayang, love language, dan diajak berbicara, maupun bonding. Sehingga anak merasa aman dan nyaman”,tambahnya.

Keempat, anak punya bekal regulasi emosi yang baik. “Hal ini dapat dicontohkan pada lima tahun pertama usianya, anak selesai dengan emosi. Sehingga bisa dikatakan juga anak mempunyai emosi yang relatif stabil dan tidak tantrum”, ujarnya.

Beliau juga menjelaskan dalam Islam ada konsep melindungi tubuh seperti aurat, privasi orang tua dan anak, hubungan laki-laki dan perempuan. Hal tersebut bertujuan agar anak bisa menjaga dirinya dan kehormatannya, serta menjaga agar dirinya tidak disakiti.

“Dan orang tua perlu mengajari mana bagian anggota tubuh anak yang tidak boleh disentuh dan pentingnya menjelaskan konsep mahrom pada anak”,pungkasnya. (Salma Fahriya Tsuraya)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *