Aswaja News – Permasalahan Stunting menjadi atensi Presiden Jokowi belakangan ini. Hal ini mengingat di Indonesia masih tinggi kasus balita gagal tumbuh atau sering disebut Stunting.
Penanganan Stunting tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja, karena kompleksitas masalahnya. Peran serta masyarakat sangat penting sebagai bentuk kepedulian akan masa depan bangsa.
Untuk melancarkan program tersebut di Kabupaten Ponorogo dibentuklah Tim Percepatan Penurunan Stunting yang didalamnya berisi kolaborasi pemerintah dan masyarakat.
Muslimat dan Fatayat sebagai Banom di lingkungan Nahdlatul Ulama merupakan leading sektor utama selain LKNU dan LKKNU yang bersentuhan langsung dengan para balita khususnya di lingkungan nahdhiyin.
Kedua Banom NU ini sebagai ujung tombak kampanye anti Stunting di lingkungan nahdhiyin sehingga perannya sangat urgen. Sehingga pemerintah Kabupaten Ponorogo sangat membutuhkan peran serta keduanya dalam menyukseskan perang melawan Stunting ini.
Salah satu peran nyata Muslimat dan Fatayat adalah keikutsertaannya dalam kegiatan Audit Kasus Stunting yang diselenggarakan oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Ponorogo tahun 2023 (Selasa, 22/08/23) di Hotel Amaris.
Kegiatan ini dihadiri oleh stakeholder penurunan Stunting diantaranya Wakil Bupati beserta seluruh dinas terkait, Camat, Penyuluh KB. Acara ini juga mendatangkan narasumber testimoni dari Kepala Desa Binade Ngrayun, ahli kesehatan anak dr. Kautsar Prastudia EP, Sp. A dan Ida Choiriyah, S.Gz. Dari unsur ormas diwakili oleh Muslimat dan Fatayat NU serta dari ormas lainnya.
Dari Muslimat diwakili oleh Ketua III Bidang Sosial, Kesehatan dan Ekonomi Nyai Lilik Djauharotul Washilah. Sedangkan dari Fatayat diwakili Ketua II Bidang Kesehatan dan Lingkungan Hidup Sahabati Laily Rokhmawati, SKM, MPH. Beliau berdua merupakan aktifis kesehatan di NU dan tidak diragukan kemampuannya.
Dengan adanya para ahli dan partisipasi dari Muslimat dan Fatayat NU akan menambah cepatnya penanaman Stunting di Ponorogo mengingat anggota Muslimat dan Fatayat NU jumlahnya besar sehingga sangat efektif membantu pemerintah perang melawan stunting. (ags)