Hukum Sujud Syukur Dalam Rangka Memperingati Hari Kemerdekaan

Oleh: LBMNU Ponorogo


Sebagaimana kita ketahui bersama, Negara Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Untuk mengenang kemerdekaan tersebut, masyarakat Indonesia memperingatinya dengan berbagai macam acara, acara tersebut biasanya diisi dengan doa, zikir, serta potong tumpeng. Di sebagian daerah, ditambahi dengan sujud syukur secara berjamaah.
Apakah peringatan kemerdekaan yang diisi dengan melakukan sujud syukur dapat dibenarkan secara syari’at?

Menanggapi fenomena diatas, LBM NU Ponorogo merasa terpanggil untuk memberikan penjelasan terkait hukum sujud syukur seperti halnya deskripsi diatas. Bahwasanya, sujud sukur adalah sujud yang di sunnahkan ketika mendapatkan nikmat yang baru saja didapat, atau ketika terhindar dari musibah. Maka, ketika mendapat nikmat yang terus menerus diperoleh seperti nikmat sehat, misalnya, tidak disunnahkan sujud syukur.

Sehingga, dalam konteks mensyukuri kemerdekaan tidak di sunnahkan sujud syukur karena nikmat kemerdekaan merupakan nikmat yang sudah berkelanjutan selama 78 tahun. Bahkan hukumnya haram karena tanpa ada sebab yang dibenarkan oleh syariat.

Untuk mensyukuri hari kemerdekaan dapat diekspresikan dengan hal-hal yang lain seperti bershodaqoh nasi tumpeng, tahlil dan mendoakan para pahlawan dan lain sebagainya. Untuk permasalahan sujud syukur tidak boleh dilakukan karena sudah ada ketentuannya sendiri.

Referensi:
حاشية البجيرمي على الخطيب ج ١ صحـ ٤٣٦
(فصل: يسن سجود الشكر عند هجوم نعمة) ظاهرة، كحدوث ولد ولو ميتاً بلغ أربعة أشهر، وقدوم غائب، وشفاء مريض، ووظيفة دينية وهو أهل لها أو باطنة، كحدوث علم له أو لنحو ولده أو عامة، كمطر عند الحاجة إليه لا خاصة بأجنبي. والمراد بـ (الهجوم): تجدد وقوعها سواء كان يتوقعها، أم لا. وخرج بالتجدد: النعم المستمرة كالعافية، والغنى، فلا يسجد لها؛ لأنه يستغرق العمر

المنهاج القويم صحـ ١٣٦
فرع: يحرم التقرب إلى الله تعالى بسجدة من غير سبب ولو بعد صلاة وسجود الجهلة بين يدي مشايخهم حرام اتفاقًا ولو بقصد التقرب إلى الله تعالى

بغية المسترشدين صـ ١١٩
(مسألة : ي) : مذهبنا أن السجود في غير الصلاة مندوب لقراءة آية السجدة للتالي والسامع ، ولمن حدثت له نعمة ظاهرة أو اندفعت عنه نقمة ظاهرة شكراً لله تعالى ، ولا يجوز السجود لغير ذلك

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *