Oleh: Kang Agus
Dalam rangkaian Grebeg Suro setiap tahun di Kabupaten Ponorogo selalu diadakan pameran bonsai. Biasanya pameran bonsai bersamaan dengan pameran pusaka di Pendopo Kabupaten Ponorogo. Keindahan bonsai tidak kalah dengan keindahan pusaka warisan leluhur. Lalu tahukah anda Bonsai itu dari budaya dan tradisi dari mana? Berikut penjelasannya.
Bonsai adalah seni miniaturisasi pohon yang berasal dari Jepang. Kata “bonsai” sendiri berasal dari bahasa Jepang, dengan “bon” yang berarti “wadah” atau “pot” dan “sai” yang berarti “tanaman”. Sejarah bonsai dapat ditelusuri kembali ke zaman kuno di Tiongkok, tetapi praktik ini dikembangkan lebih lanjut oleh orang Jepang dan menjadi bagian penting dari budaya Jepang.
Pada awalnya, pada zaman kuno di Tiongkok, praktik menanam pohon dalam pot kecil sudah ada. Pada masa itu, potongan-potongan kayu dan batu digunakan sebagai wadah untuk menumbuhkan tanaman miniatur. Tiongkok juga memiliki tradisi menanam pohon dalam pot sebagai simbol keabadian dan keindahan alam.
Pada abad ke-6, tradisi bonsai diperkenalkan di Jepang melalui para biksu Buddha dan para diplomat yang kembali dari Tiongkok membawa bonsai dan teknik penanamannya. Bonsai menjadi populer di kalangan kelas atas Jepang pada abad ke-12 dan menjadi lebih terjangkau dan dapat diakses oleh masyarakat umum pada abad ke-17.
Selama berabad-abad, praktik bonsai di Jepang berkembang menjadi sebuah seni yang kompleks. Bonsai tidak hanya sekadar menanam pohon dalam pot kecil, tetapi juga melibatkan teknik pemangkasan akar, pemangkasan ranting, dan pembentukan pohon agar sesuai dengan estetika yang diinginkan. Bonsai juga dipandang sebagai bentuk ekspresi seni yang mencerminkan keindahan alam dan prinsip-prinsip filosofis Jepang seperti kesederhanaan, kesabaran, dan harmoni.
Pada abad ke-19, bonsai mulai diperkenalkan ke luar Jepang melalui pameran dunia dan hubungan perdagangan internasional. Bonsai mendapatkan popularitas di berbagai negara di seluruh dunia dan menjadi salah satu bentuk seni hortikultura yang dihargai.
Sejak itu, bonsai terus berkembang dan menjadi seni yang diminati oleh banyak orang di seluruh dunia. Banyak sekolah bonsai didirikan, buku-buku tentang bonsai ditulis, dan acara pameran bonsai diadakan secara rutin. Bonsai juga telah menjadi hobi yang populer di kalangan penggemar tanaman dan penghobi seni di berbagai belahan dunia.
Dalam perkembangannya, bonsai juga telah mengalami variasi gaya dan teknik. Beberapa gaya bonsai yang terkenal antara lain “formal upright” (chokkan), “informal upright” (moyogi), “slanting” (shakan), “cascading” (kengai), dan “bunjin” (literati). Setiap gaya bonsai memiliki karakteristik estetika dan teknik yang berbeda.
Sejak diperkenalkan ke dunia, bonsai telah menginspirasi banyak orang untuk menghargai keindahan alam, kesabaran, dan kreativitas. Praktik bonsai terus berkembang dan menjadi bagian penting dari warisan budaya Jepang serta menjadi simbol keindahan dan keharmonisan antara manusia dan alam.