Menjadi Ansor di Negeri Orang

Oleh: Ruchman Basori
(Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Bidang Kaderisasi)

Tugas organisasi adalah memastikan bahwa seluruh anggota mendapatkan layanan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan loyalitas, komitmen, kapasitas dan kualitasnya.

Gerakan Pemuda Ansor Cabang Taiwan adalah satu diantara belasan Cabang Ansor di luar negeri, yang dalam beberapa tahun ini sedang menggeliat maju. Didirikan untuk menjadi wadah anak muda NU di tengah kesibukannya mencari nafkah, studi dan aktivitas kehidupan lainnya nun jauh dari tanah kelahiran.

Menjadi Ansor di negeri orang tidak mudah. Namun faktanya ratusan kaum muda berlatarbelakang Nahdliyyin ini, mentahbiskan diri menjadi kaum muda yang hebat dan tangguh dalam wadah yang di dirikan oleh KH. Abdul Wahab Chasbullah.

Jangankan di luar negeri, untuk aktif nguri-uri jam’iyah anak muda di dalam negeri saja, membutuhkan energi yang tidak sedikit. Apalagi di negeri orang yang penuh tantangan. Kebijakan negara tempat tinggal, koordinasi dan konsolidasi, penguatan kelembagaan, jejaring organisasi hingga pendanaan, tentu tidak mudah.

Belum daya tahan dan daya juang anggota kader, ketika harus membagi waktu antara bekerja, belajar dan berorganisasi. Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor sering berpesan kepada kader Ansor untuk melakukan tiga hal, ngaji, ngader dan makaryo.

Menjadi aktivis organisasi tidak cukup hanya berbekal kepandaian dan kemampuan intelektual saja. Namun harus diimbangi dengan komitmen untuk menyediakan waktu dan juga mempunyai sifat dan komitmen kejujuran (integrity). Dalam istilah Jawa kita kenal dengan pinter, kober dan bener.

Sahabat-sahabat GP Ansor Taiwan saya kira sedang berproses dengan sangat serius, mengikuti dawuh Gus Ketum Yaqut Cholil Qumas yang dipadukan dengan prinsip hidupnya. Tentu asupan keagamaan yang diperolehnya sejak dibangku pesantren atau rumah kyai hingga pendidikan tinggi.

Misi Kebangsaan

Indonesia yang didirikan oleh the founding father bangsa harus tetap kita pertahankan. Melindungi segenap bangsa dan memajukan kesejahteraan umum adalah hal yang amat penting. Oleh karena itu GP Ansor menjadi bagian penting untuk melindungi negara dan bangsa ini dari pelbagai ancaman.

Kelompok yang ingin mengganti dasar negara Pancasila dengan idiologi yang lain dan juga konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ingin diganti dengan paham khilafah Islamiyah atau PKI misalnya, terus tumbuh. Belum lagi munculnya pemahaman intoleran dan radikal yang menghiasi kehidupan keagamaan dan kebangsaan kita telah cukup mengganggu.

GP Ansor Taiwan dan tentu Ansor di belahan dunia manapun, harus memiliki misi kebangsaan dan keagamaan. Agama dan negara bagi Ansor harus ditempatkan sebagai dua hal yang sama-sama penting. Para pendiri NU telah meletakan dasar-dasar yang kuat bagaimana harus beragama dan bernegara dalam negara kesatuan republik Indonesia ini jauh sebelum Indonesia berdiri.

GP Ansor telah mengambil sikap berhadap-hadapan dengan kelompok yang anti Pancasila dan NKRI. Tidak hanya keberanian tetapi dilapisi dengan pengetahuan dan idiologi yang digali dari teks-teks keagamaan ala ahlussunnah wal jamaah, yang cukup memadahi.

GP Ansor Taiwan memiliki bekal yang cukup, dalam meramut anggota dan kader di negeri yang menarik menjadi destinasi orang-orang berjihad memenuhi kehidupannya.

Mengkader

Saya bersama sahabat Moesyafa Wakil Sekjen Bidang Kaderisasi, Komandan Heri BH dan Abdul Mufid dari Satkornas Banser, menjadi orang yang beruntung dan berbahagia. Ditugasi Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor melakukan kaderisasi.

Dua hari ini 24 dan 25 Juni 2023 mengawal Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) dan Kursus Banser Lanjutan (SUSBALAN) di PC Ansor Taiwan. Sebelumnya sebanyak empat kali dalam empat tahun terakhir menjadi instruktur Diklat Terpadu Dasar (DTD) melalui zoom karena Covid 19.

PKL dan Susbalan akan dilaksanakan di Guanyin, Taoyuan, Taiwan. Kurang lebih 130 kader akan ambil bagian dalam kegiatan kaderisasi level menengah di kalangan Ansor ini.

Sahabat Nur Kholiq asal Kendal yang kini didaulat sebagai Dewan Pembina GP Ansor Taiwan, Muhammad Ghofur dari Tulungagung sebagai Ketua PC Ansor Taiwan bersama sahabat-sahabat yang lain sangat sibuk mempersiapkan kegiatan ini. Insya Alloh akan lahir kader yang militan terhadap organisasi sebagaimana harapan the founding father Ansor untuk mengawal Aswaja dan NKRI.

Wallahu a’lam bi al-shawab.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *