Oleh: Rosadi Jamani (Pengamat Bola, Dosen UNU Kalbar)
Uruguay pernah membantai Timnas 7-1. Padahal, Uruguay rival berat Argentina. Sementara Argentina, Juara Piala Dunia, hanya mampu ngalahkan Timnas 2-0 saja. Walau kalah, tapi kebobolan dua gol dari peringkat satu dunia, luar biasa. Padahal, banyak prediksi Timnas akan dibantai 8-0. Media Inggris prediksi Timnas kalah 4-0. Faktanya, hanya 2-0. Banyak memuji penampilan luar biasa anak asuh Shin Taeyong.
Bravo buat Timnas. Modal besar untuk Piala Asia yang musuhnya Jepang, Iraq, dan Vietnam. Saya yakin, para pemain bisa dapat pelajaran berharga dari pemain kelas dunia itu. Dari laga ini, Timnas bisa lebih matang lagi.
Baru di era Bos Erick, rasanya senang nonton Timnas berlaga. Permainan Timnas pun semakin berkelas. Pemain pribumi alias lokal tak kalah mentereng dengan pemain normalisasi, eh salah, naruralisasi maksudnya. Marcelo Ferdinand, Asnawi, Pratama Arhan, ok bangat dah.
Harus diakui suporter Timnas tak kalah keren. Dukungan pada Timnas benar-benar on fire. Gemuruh teriak suporter membuat GBK, pecah.
Pasca lawan Argentina, Timnas menjadi tak takut lawan negara manapun. Apalagi lawan sekelas Malaysia, Thailand, dan Vietnam, pasti dianggap kecil. Apalagi lawan Timor Leste, cukup turunkan pemain Tarkam pun menang. Sombong amat ya, hehehe.